Sunday 10 April 2011

Pembelajaran Matematika di Sekolah

Matematika sekolah adalah matematika yang dibelajarkan di tingkat sekolah. Pembelajaran matematika sekolah berarti perancangan instruksi belajar, pelaksanaan, dan assesment. Walaupun dalam perancangan pembelajaran matematika secara teknis di indonesia masih rendah akuntabilitinya, tetapi kita perlu menyentuh sisi substansinya. Dalam perancangan pembelajaran matematika, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Namun sebelum itu, kita kaji dahulu apa pengertian masing-masing terminologi yang digunakan.


Pembelajaran adalah suatu komunikasi fungsional antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dalam rangka untuk mengubah sikap dan pola pikir dari siswa tersebut.

Tim MKPBM
Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Pembelajaran merupakan susunan dari informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi belajar. Penggunaan lingkungan ini bukan hanya di mana pembelajaran berlangsung, melainkan juga metode, media, peralatan yang diperlukan untuk memberikan informasi, dan membimbing siswa. Proses pembelajaran melibatkan juga pemilihan, penyusunan, dan pengiriman informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dengan cara siswa berinteraksi dengan lingkungan tersebut


Yudhi Munadi


Membicarakan matematika sekolah hampir selalu membicarakan pihak yang berwenang di tingkat distrik (istilah di amrik sana), ato di indonesia kita katakan regional kita. Di salah satu regional kita, tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut.

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sikap, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
  4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dinas Pendidikan Provinsi DIY 2006

Tujuan-tujuan ini lah yang sering dilupakan dalam perancangan instruksi pembelajaran oleh para praktisi. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa hal dalam melakukan perancangan instruksi pembelajaran ini. Berikut diantaranya.

1. Matematika diberikan sebagai cara pandang suatu objek.

Matematika sebagai ilmu tentang pola merupakan sebuah cara memandang dunia, baik dunia fisik, biologi, dan sosiologis dimana kita tinggal, dan juga cara memandang dunia batin dari pikiran dan pemikiran-pemikiran kita.


Keith Delvin

Pendapat ini menimbulkan implikasi bahwa sebelum mempelajari matematika, pembelajaran didahului dengan memberikan objek pengamatan matematika yaitu dunia fisik, biologis, sosiologis, maupun pemikiran sehingga realistis bagi siswa.

2.  Topik pembelajaran melibatkan kejadian sehari-hari, emosi yang kuat, atau partisipasi aktif siswa.

Topik disampaikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, melibatkan emosi yang kuat, atau melibatkan partisipasi siswa untuk menunjukkan eksistensi diri pebelajar.


Munif Chatib

Topik-topik yang disampaikan melalui pembelajaran dapat memanfaatkan kejadian-kejadian aktual, penting, ataupun salah satu kejadian penting dalam sejarah dapat membantu memunculkan motivasi belajar siswa.

3. Topik dibelajarkan melalui tiga modalitas secara bersamaan

90% informasi dapat diingat bila tiga macam modalitas belajar diberlakukan secara bersamaan.


Dr. Venon Magnesen

Pendapat ini juga dikuatkan oleh James Stewart yang memilih untuk mengembangkan acuan pengembangan buku matematika yakni empat aturan, aljabar, numerik, grafik, dan deskripsi.

4. Pembelajaran memberi penekanan terhadap kata kunci ataupun prosedur

Penekanan pada kata kunci dan prosedur menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan seperti yang dilakukan oleh Johnson dan Mowry untuk bukunya, Mathematics, a Practical Oddyssey.



Referensi :

Johnson, David B. & Thomas A. Mowry. 2001. Mathematics A Practical Odyssey. California: Brooks/Cole
Munif Chatib. 2009. Sekolahnya Manusia. Bandung: Penerbit Kaifa.
Stewart, James. 2001. Kalkulus. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yudhi Munadi. 2008.  Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.

No comments:

Post a Comment