Citra Guru di Mata Publik dan Profesionalitas Guru

Sama seperti pemahaman materi, efisiensi manajemen kelas, dan instruksi yang efektif, citra di mata publik juga menjadi hal yang krusial dalam keprofesionalan seorang guru matematika. Kadang-kadang citra di mata publik diabaikan. Konsekuensi minor dan sedikit memalukan kadang dijumpai, misal karena kelas sudah kosong, kita pulang lebih awal. Dan di jalan, kita bertemu dengan supervisor. Kadang konsekuensi mayor juga dapat terjadi, misal di ruang kerja kita membicarakan seorang murid yang kurang berprestasi dengan guru pengganti, bayangkan bila murid tersebut ternyata anak guru pengganti kita. Tentu sangat memalukan bukan? Terlepas dari konsekuensinya mayor atau minor, citra publik selalu berpengaruh terhadap profesionalisme.


Berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang sering dijumpai seperti yang disebutkan diatas.

• Selalu lebih baik untuk datang lebih awal. Kita bisa menata berkas, mengkopi bahan ajar, menjawab email, ataupun kegiatan lain yang dapat membantu pekerjaan anda. Hindari datang pada waktu yang tepat, apalagi terlambat, berpikirlah selalu mendahului siswa anda.
• Pulanglah setelah waktu kerja sekolah selesai. Walaupun hanya duduk untuk beberapa menit, setidaknya kita bisa melakukan pekerjaan ringan seperti mengecek pekerjaan rumah, merapikan meja kerja, bahkan dalam waktu yang relatif singkat, wawasan kita bisa saja bertambah.
• Perhatikan seragam atau tema pakaian sekolah. Kalau sekolah tidak menetapkan seragam ataupun tema, gunakanlah pakaian yang nyaman dan pantas. Bila merasa sebaliknya, sebaiknya jangan dikenakan.
• Hindari penggunaan bahasa yang menyinggung perasaan dan menyudutkan.
• Hindari mendiskusikan hal-hal tentang siswa dengan siswa lain atau orang tua siswa lain
• Hindari bercanda yang kurang sopan, orang lain mungkin akan senang dengan itu, tetapi ada kemungkinan mereka malu dan menyinggung
• Hindari menghina kelompok manapun
• Hindari pembicaraan negatif tentang kolega maupun staff sekolah
• Perhatikan orang yang sedang berbicara kepada kita. Bila mereka meluangkan waktu untuk berbicara pada kita, maka kita luangkan waktu untuk mendengar mereka
• Hindari berbicara seperti seorang teman terhadap siswa kita. Hal ini bukan berarti kita tidak dapat bersikap menyenangkan. Kita harus tetap menjadi model seorang profesional
• Selalu menghadiri undangan rapat dan workshop
• Selalu bersedia melayani komite sekolah
• Fokus dalam setiap pertemuan, baik itu rapat jurusan, komite, maupun seminar. Hindari mengerjakan sesuatu seperti pekerjaan kelas, ber-pesan dengan handphone, atau berbisik-bisik.
• Selalu mengikuti peraturan sekolah.
• Selalu mempersiapkan pembelajaran. Kurangnya persiapan akan menimbulkan kesan pembelajaran tidak penting bagi guru, mungkin siswa juga akan merasakan hal yang sama.
• Hindari meninggalkan kelas tanpa persiapan. Guru bertanggung jawab penuh pada kelas dan apa yang terjadi di dalamnya.
• Hindari lepas kontrol dalam setiap rapat dan konferensi. Kemarahan tidak memecahkan masalah, bahkan dapat membuat solusi lebih sukar ditemukan.
• Hindari menyimpan bahan-bahan pembelajaran seperti tinta.
• Hindari monopoli sarana-prasarana
• Selalu mengerjakan tugas-tugas kerja tepat waktu
• Hindari menyelesaikan kelas dalam keadaan kacau balau.
• Jangan pernah mengijinkan siswa mengatakan hal-hal yang tidak bertanggungjawab terhadap Guru, siswa, maupun kelas lain.
• Berkatalah dengan bijaksana terhadap wali murid, terutama bila bertemu mereka di luar kelas.
• Bergabunglah bersama asosiasi guru+wali-murid
• Bantulah secara sukarela penyelenggara sekolah, kolega, maupun wali murid bila memungkinkan.
• Hindari bertindak tergesa-gesa
• Hindari menunda pekerjaan.

Citra publik sangat membantu guru menjadi lebih profesional dan panutan bagi siswa maupun kolega. Semua orang akan memandang guru yang baik sebagai personal yang pro, penuh perhatian, dan dapat mengambil keputusan dengan tepat.